Festival Balon Udara Tradisional Wonosobo di Lapangan Kembaran, Kecamatan Kertek |
Banyak sekali macam-macam perayaan setelah lebaran dan Idulfitri, seperti ada beberapa Tradis Adat Setelah Lebaran di Banyuwangi, di Jawa Tengah juga ada tradisi perayaan penerbangan Balon Udara Tradisional di Wonosobo. Perayaan ini ternyata bukan perayaan baru yang dibuat sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Sejarah Perayaan Balon Udara
Tradisional
Perayaan Balon Udara Tradisional ternyata
sudah ada sekitar tahun 1930an, Dimana tahun tersebut Indonesia masih dijajah
oleh Belanda. Dari penuturan Masyarakat Sepuh Wonosobo, pencetus pertama Balon
Udara Tradisional Wonosobo adalah Atmo Goper (1898-1978). Beliau adalah seorang
ahli pangkas rambut sekaligus pengrajin Lampion dari Kelurahan Karangluhur,
Kecamatan Kretek.
Beliau menciptakan Balon Udara
Tradisional Wonosobo karena terinspirasi oleh pendaratan Balon Udara
Berpenumpang yang pernah ada di Alun-Alun Wonosobo saat beliau muda. Sekitar
tahun 1920an, beliau mulai membuat Balon Udara Tradisional Wonosobo dengan
bahan kertas pilus, atau kertas keripik yang dikombinasikan dengan kertas
payung. Bahannya cukup langka hingga harus membeli di Semarang, selain itu
pilihan warnanya juga terbatas.
pendaratan Balon Udara Penumpang pertama di Wonosobo |
Penerbangan balon udara tradisional karya Atmo Goper pertama kali dilakukan di depan Mushola Krakal Tamanan dan disaksikan kerumunan warga setempat. Penerbangan berhasil dan tahun-tahun berikutnya selalu dilakukan sehingga lama kelamaan menyebar ke daerah lain di Wonosobo. Kemudian lama kelamaan penerbangan balon udara tradisional tersebut menjadi tradisi tiap tahunnya untuk menerbangkan Balon Udara Tradisional
Perkembangannya sekitar tahun
1970an berkembang bahan plastik untuk
membuat balon udara dan pada tahun 1990an berkembang lagi menggunakan
kertas minyak dimana kertas tersebut lebih tahan api, lebih ringan dan punya banyak
pilihan warna. Sekarang Balon Udara Tradisional Wonosobo dikemas menjadi perayaan
festival yang seru setelah Hari Raya Idulfitri atau Lebaran.
Belakangan ini banyak narasi yang
menyebutkan kalau Balon Udara Wonosobo adalah Cappadocia Kearifan Lokal,
Cappadocia Lokal, atau semacamnya. Padahal Wahana Balon Udara di Cappadocia
baru ada tahun 1987. Jauh sebelum adanya wahana Wisata Balon Udara di Cappadocia,
Balon Udara Tradisional Wonosobo sudah eksis mengudara di Langit Nusantara.
Jadi Mari kita untuk berhenti memakai narasi seperti itu dan mulai berbangga
hati akan sejarah Balon Udara Tradisional Wonosobo.
Bagaimana cara untuk melihat
Festival Balon Udara Wonosobo
Festival Balon Udara Wonosobo ini
gratis tanpa ada tiket masuk, kita hanya membayar parkir kendaraan saja jadi
kita tinggal datang saja ke Festival Balon Udara ke lokasinya dan jadwal yang
sudah ditentukan. Acara Festival Balon akan diadakan jam 6 pagi dan selesai jam
9 pagi. Hal ini dikarenakan supaya tidak mengganggu jalur penerbangan. Pada
tahun 2024, Jadwal Penerbangan Balon Udara Wonosobo cukup panjang dari tanggal
11-21 April 2024 dengan lokasi:
Festival Balon di LapanganKembaran (11-14 April)
Festival Balon di Lapangan Semayu
(12 April)
Festival Balon di Lapangan
Karangluhur (13-14 April)
Festival Balon di Lapangan Lamuk
(13-14 April)
Festival Balon di Lapangan
Kaliasem (14-15 April)
Festival Balon di Lapangan
Jaraksari (16 April)
Festival Balon di Lapangan
Simbang (12-16 April)
Festival Balon di Lapangan Mudal
(17 April)
Festival Balon di Lapangan Reco
(16-17 April)
Festival Balon di Lapangan Sambek(18-19 April)
Festival Balon di Lapangan
Anshor/Bojasari Siyono (14-15 April)
Festival Balon di Lapangan Anshor/Candiyasan
(18-19 April)
Festival Balon di Lapangan
Wringinanom (20 April)
Puncak Festival Balon di Alun-alun
Wonosobo (21 April)
Biasanya pada puncak Festival
Balon di Alun-Alun Wonosobo, pemenang dari perlombaan yang ada di Lapangan
setiap desa akan diajak berlomba kembali pada puncak festival balon di
Wonosobo. Acara di alun-alun Wonosobo akan sangat meriah dan biasanya juga ada
bazzar UMKM dan Kuliner khas Wonosobo disana.
Transportasi Ke Kota Wonosobo (untuk melihat Puncak Festival Balon
Udara di Alun-alun)
Cara menuju ke Wonosobo cukup
banyak, karena tidak ada jalur kereta api sampai Wonosobo jadi kalian harus
menempuhnya dengan Bus atau menyewa kendaraan.
Booking Bus Sinar Jaya via Traveloka |
Jika kalian dari Jakarta
pilihan Bus ke Wonosobo cukup banyak. Rekomendasi bisa menggunakan Bis Damri
Jakarta-Wonosobo yang tiketnya bisa dipesan di Aplikasi Damri atau Aplikasi
Travel lainnya.
Nara Hubung PO Nusantara 0857 2607 9666 / 0852 2561 1167 |
Jika kalian dari Semarang, Kalian bisa naik Bis langsung dari Terminal. Banyak yang merekomendasikan PO Bus Nusantara Semarang-Purwokerto dan nantinya kalian bisa turun di Terminal Wonosobo.
Karena saya Berangkat dari Banyuwangi, saya naik Kereta Api Blambangan ke Semarang. Sampai Semarang jam 6 pagi, lanjut ganti Bus Nusantara menuju ke Wonosobo. Biasanya sampai Wonosobo sekitar jam 10.30. Bisa lanjut kuliner makan siang lalu Check in ke penginapan di Wonosobo yang sudah dibooking.
Jika kalian dari Stasiun Purwokerto, kalian keluar dari Pintu Barat Stasiun langsung naik Bus Trans Jateng jurusan Terminal Purwokerto tarifnya 4.000 saja, lalu naik bis menuju Wonosobo.
Transportasi Ke Kota Wonosobo (untuk melihat Puncak Festival Balon
Udara di Desa-Desa Wonosobo)
Untuk menonton Festival Balon
Udara yang di lapangan desa-desa di Wonosobo, saya malah berangkat dari Jogja
menggunakan kendaraan bermotor. Saya memilih Jogja karena pilihan sewa motor
cukup banyak dan harganya terjangkau. Kebetulan Jarak Jogja ke Lapnagan Desa
Kembaran juga dekat sekitar 63km. Kita bisa mencari Penginapan terdekat di
Wonosobo atau bisa juga menginap di Jogja dengan konsekuensi harus berangkat
pagi buta. Saya berangkat jam 3.30 pagi dan sampai Lapangan Desa Kembaran jam 5.30
Setelah Melihat Festival Balon
Udara di Wonosobo enaknya kemana lagi.
Dieng Park View Telaga Warna |
Wonosobo terletak di lereng-lereng gunung yang terkenal pendakiannya yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Pesona alamnya masih terjaga dan indah sehingga banyak menawarkan Wisata Alam Wonosobo yang menawan seperti Dataran Tinggi Dieng (walau sebagian wisatanya masuk ke Banjarnegara), Telaga Menjer, Gardu Pandang Tieng, Wisata Kebun Teh Tambi, Wisata Kebun Teh Panama, Kayangan Skyline, Curug Sigludug, Curung Sikarim dan masih banyak lainnya. Kulinernya pun juga menarik, Kuliner yang paling terkenal adalah Mie Ongklok. Mie dengan bumbu kental biasanya dimakan bersama sate daging, selain itu ada Sego Megono, Tempe Kemul, Soto Golak dan lainnya.
Gimana Tertarik Wisata Ke
Wonosobo?
Posting Komentar